Label

Rabu, 05 Oktober 2011

PERBEDAAN AUDIT PDE DAN AUDIT KONVENSIONAL

Definisi
Suatu organisasi dalam menjalankan kegiatannya perlu melakukan mekanisme pelaporan keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan baik untuk internal perusahaan maupun kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Suatu oraganisasi juga perlu memastikan efektifitas dan efisiensi kegiatan-kegiatan operasionalnya. Organisasi juga wajib mematuhi segala peraturan atau ketentuan yang mengikat aktivitas organisasi tersebut. Usaha untuk menilai keandalan laporan keuangan, efektifitas dan efisiensi kegiatan, serta kepatuhan terhadap peraturan inilah area-area yang menjadi cakupan auditing. Dari berbagai area auditing itulah akhirnya muncul istilah-istilah seperti financial audit, operational audit, dancompliance audit.
Arens mendefinisikan:
Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif berdasarkan aseri-asersi kegiatan ekonomi suatu entitas dan menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan selanjutnya mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.
Kegiatan ekonomi sutu entitas tersebut mengalami perubahan seiring dengan kamajuan teknologi. Perubahan-perubahan juga terjadi dalam pengolahan data yang dilakukan organisasi. Menurut Gore dan Stubbe tahap awal pengolahan data dilakukan melalui sistem manual dengan menggunakan pena atau tinta, selanjutnya pengolahan data dilakukan secara mekanik dengan alat bantu semacam kalkulator dan register kas, tahap berikutnya adalah sistem pengolahan data secara elektro mekanis dengan menggunakan listrik pada berbagai macamm mesin penghitungan dan mesin pembukuan termasuk mesin-mesin pelubang kartu, tahap terakhir adalah sistem pengolahan data secara elektronik dengan bantuan komputer. Tahap terakhir inilah yang sering disebut dengan Pengolahan Data Elektronik (PDE) atauElectronic Data Processing (EDP).
Menurut Basmalah
PDE adalah serangkaian kegiatan dengan menggunakan komputer untuk mengubah informasi yang masih mentah (data) menjadi informasi yang berguna yang sesuai dengan tujuannya. Rangkaian kegiatan pengolahan data tersebut terdiri dari lima bagian yaitu: inputting, storing, processing, outputting, dan controlling.
Weber menyatakan auditing PDE sama dengan auditing sistem informasi 
Auditing PDE = suatu proses pengumpulan dan penilaian bukti untuk menentukan apakah suatu sistem komputer melindungi aktiva, mempertahankan integritas data, serta memungkinkan bagi tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan penggunaan sumber daya secara efisien.
Pengertian auditing PDE  di atas lebih memokuskan pada pemeriksaan terhadap aktivitas komputer atau PDE sehingga cenderung kepada audit operasional. Sedangkan Basalamah mengartikan auditing PDE sebagai audit terhadap informasi yang dihasilkan dari lingkungan yang terkomputerisasi. Dari pengertian auditing PDE yang terakhir ini ada kesamaan antara auditing PDE dengan audit terhadap organisasi yang tidak mengolah datanya dengan menggunakan komputer atau sering disebut dengan audit konvensional.

Perbedaan Auditing PDE dengan Auditing konvensional
            Definisi auditing, auditor, dan jenis audit tidak dibedakan antara auditing PDE dengan auditing konvensional. Demikian juga mengenai tujuan audit, opini auditor, dan standar yang digunakan adalah sama di antara kedua jenis auditing tersebut.
Persamaan audit konvesional dengan audit PDE :
1. Definisi auditing
2. Auditornya
3. Jenis audit
4. Tujuan audit
5. Pernyataan (opini) auditor
6. Standar auditing

Tetapi ada karakteristik khusus yang membedakan antara auditing PDE dengan konvensional. Tahap-tahap yang dijalankan dalam audit juga mempunyai sedikit perbedaan.
PERBEDAAN
Segi
Audit Komputer (PDE)
Audit Konvensional
Audit Nature
Dokumen tidak dapat dilihat

Proses langsung masuk komputer dan terjadi secara otomatis

Secara serentak memenuhi beberapa tujuan
Dapat dilihat

Dilakukan secara manual dan tidak otomatis mempengaruhi laporan

Tidak secara serentak
Waktu yang dibutuhkan
Lebih cepat
Lebih lama
Sifaat kesalahan
Bersifat berulang karena proses pengolahan transaksi dilakukan dengan bantuan komputer
Kesalahan tidak terjadi berulang
Audit trail
Penggunaan computer akan mengurangi bahkan menghilangkan audit trail
Audit trailnya terlihat secara fisik bahkan kadang diarsipkan
Proses audit
Tidak sekuensial
Sekuensial
Pemisahan tugas
Sering tidak terjadi pemisahan tugas
Ada pemisahan tugas
Ketergantungan kepada hardware dan software
Tergantung
Tidak tergantung
Risiko audit
Lebih tinggi
Lebih rendah
Pengendalian Internal
Selain pengendalian umum (generak control) audit PDE juga menekankan kepada pengendalian internal
Lebih menekankan kepada pengendalian umum
Keahlian auditor
Diperlukan keahlian dibidang komputer
Tidak diperlukan keahlian dibidang komputer
Audit evidence
Lebih sulit dan rumit
Lebih mudah
Cara audit
Audit around computer
Audit through the computer
Audit with the computer
Melakukan pemeriksaan berdasarkan bukti fisik yang dimiliki perusahaan dengan melakukan beberapa teknik seperti konfirmasi, wawancara, prosedur, analisis, dsb

Sedangkan kalau ditinjau dari tahap-tahap yang ditempuh, audit PDE dan audit konvensional memiliki sedikit perbedaan. Menurut Arens, tahapan audit konvensional meliputi empat tahap sebagai berikut:
1.      Merencanakan dan merancang pendekatan audit.
2.      Pengujian pengendalian dan transaksi.
3.      Melaksanakan prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo.
4.      Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit.
Sedangkan menurut Anies S.M. Basalamah tahapan audit PDE terbagi menjadi 5 fase proses yang spesifik yaitu :
1.      Perencanaan audit
2.      Pemahaman terhadap lingkungan komputer
3.      Mengevaluasi Pengendalian Intern
4.      Pelaksanaan Pengujian Ketaatan dan Pengujian substantif
5.      Penyelesaian audit
Ada dua catatan penting mengenai perbedaan tahap-tahap audit antara audit PDE dan audit konvensional. Kedua hal itu adalah mengenai pemahaman lingkungan komputer dan evaluasi pengendalian intern. Untuk pemahaman mengenai lingkungan komputer, hanya dikenal oleh audit PDE sedangkan untuk audit manual tahap ini tidak ditempuh. Evaluasi pengendalian intern antara audit PDE dan audit konvensional juga sedikit berbeda. Untuk audit PDE ada penekanan khusus pada application control di samping general control, hal ini tidak berlaku untuk audit konvensional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar